Wednesday 19 November 2014

PENNI ANGKAT BATIK WONOGIREN


Kecamatan Tirtomoyo di Kabupaten Wonogiri dikenal sebagai gudangnya pembatik tulis. Namun, selama ini tidak terdengar adanya batik wonogiri. Ini karena pembatik-pembatik tulis yang ada di Kabupaten Wonogiri hanya sekadar mengerjakan pesanan batik dari saudagar-saudagar batik di Kota Solo.
Jiwa muda Penni seakan memberontak. Meski lahir di Jakarta, namun karena orangtuanya dari Wonogiri, Penni ingin batik asal daerah kelahiran orangtuanya mampu sejajar dengan batik dari daerah lainnya yang lebih dulu berjaya, seperti Solo, Pekalongan, atau Yogyakarta.
Saat ini pun sebenarnya mulai bermunculan pengusaha batik dari Wonogiri. Namun, Penni ingin ikut andil langsung mewarnai batik wonogiri dengan mengangkat kekhasan lokal agar batik wonogiri memiliki ciri khas atau batik wonogiren. "Saya ingin, jika orang pakai batik wonogiren, orang akan mengenali dan mengatakan, 'O, batik dari Wonogiri'," kata Penni.
Sejauh ini, batik wonogiren dikenal dengan ciri khas kain bermotif dasar abstrak sebagai latar belakang motif utama. Ini dapat terjadi melalui metode meremukkan lilin sebelum pewarnaan (remukan). Warna akan menyusup pada lilin yang remuk sehingga menciptakan motif tersendiri bak motif abstrak pada lukisan. Hal ini juga dapat ditemui pada batik jawa timuran.
Selain menggunakan metode remukan, Penni juga mengangkat potensi lokal sebagai motif, seperti singkong, daun singkong, mangga, ikan, penyu, jambu mete, dan kacang mete. "Wonogiri kan dikenal sebagai penghasil singkong, gaplek, dan mete. Inspirasi motif saya ambil dari lingkungan sekitar. Pernah ide saya sedang mentok, lalu terbetik ide untuk membuat motif rumput yang saya lihat di depan rumah saya. Ternyata hasilnya unik juga," katanya.
Penni juga ingin membuktikan bahwa orang muda juga berani berusaha mandiri, tidak hanya ikut bekerja pada orang lain. Hampir satu tahun ini Penni mengawali usaha batiknya yang kemudian diberi nama Rumah Batik Giri Kencana.
Pengerjaan batik tulis ia percayakan pada pembatik di Tawangsari, Sukoharjo, yang lebih dekat dengan rumahnya. Penni juga terjun sendiri mengerjakan pewarnaan di bengkel kerjanya di Jalan Bima X Nomor 6 RT 1/RW 4, Wonokarto, Wonogiri. "Saya ingin membuat batik dengan pewarnaan alam," katanya. (Sri Rejeki)

No comments:

Post a Comment