Saturday 25 October 2014

NIKMATNYA MAKANAN VEGETARIAN

Penampilannya tidak beda dengan sate ayam biasanya. rasanya pun gurih dan kenyal seperti daging. Namun ternyata, sate ayam ini bukan sate ayam yang sesungguhnya, melainkan sate yang "daging"-nya dibuat dari gluten atau protein lengket dan elastis yang terkandung di dalam beberapa jenis serealia, seperti gandum, jewawut, dan oat.

Selain sate "ayam", ada pula "ayam" bakar dan daging "sapi" bertabur wijen yang menjadi menu hari itu di Rumah Makan Vegetarian Maitreya Jaya. Rumah makan ini khusus menyajikan menu bagi vegetarian yang sama tidak mengonsumsi produk hewani.

Menu berganti-ganti setiap hari. Siang itu, selain ada menu menggiurkan sate dan ayam bakar, ada pula ca baby buncis bertabur "daging" kremes krispi, baby kailan dengan jagung manis, semur kentang yang ditambah irisan "daging" sapi, dan "daging ham" masak merah.

"Kami juga punya menu spesial, seperti bistik vegetarian, bebek peking, cap cay, sapo tahu, dan fuyung hai. Menu ini baru masak setelah dipesan agar segar. Semuanya tentu saja vegetarian," kata Meiqin, pengurus Rumah Makan Vegetarian Maitreya Jaya.

Selain tidak menggunakan bahan produk hewani, masakan di Maitreya Jaya juga tidak menggunakan penyedap rasa monosodium glutamate dan bawang. Sebagai gantinya digunakan penyedap rasa dari jamur.
Rumah makan ini berada di lantai bawah bangunan Vihara Maitreya Muni di Jalan AR Hakim 73, Kepunton, Kota Solo. Penganut ajaran Mahatao Maitreya mempercayai bahwa vegetarian adalah cikal bakal Ketuhanan. Ajaran ini bernaung di bawah Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi) dan Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia.

"Vegetarian adalah ajaran untuk cinta kasih," kata Meiqin yang juga vegetarian.
Menurut Meiqin, rumah makan yang ada sejak 10 tahun lalu ini awalnya untuk menyediakan kebutuhan vegetarian yang kerap kesulitan mencari makanan yang sesuai dengan pilihan hidup mereka. Namun, pelanggan Maitreya Jaya kini tidak hanya mereka yang menjadi vegetarian berdasar ajaran keyakinan, melainkan juga yang beralasan kesehatan.

Rumah Makan Maitreya Jaya buka setiap hari pukul 07.00-14.00. Selain makan di tempat, banyak pelanggan yang membawa pulang makanan yang dibeli untuk disantap di rumah. Harga masakan di Maitreya Jaya terjangkau. Harga nasi campur Rp 5.000-Rp 10.000 per porsi, ayam bakar Rp 3.500 per potong, dan sate daging Rp 1.500 per tusuk, serta menu spesial di atas Rp 10.000 per porsi.
"Tujuan kami bukan murni bisnis, tetapi untuk membantu vegetarian dan menambah penghasilan untuk operasional vihara," ujar Meiqin. 

No comments:

Post a Comment