Saturday 25 October 2014

JAJAN PASAR BU SUM PASAR GEDE


Gathot, sawut, gronthol, pule cethot, dan jongkong. Nama-nama ini barangkali bagi sebagian kita terdengar asing. Tidak heran, karena nama-nama ini yang sebenarnya adalah jenis makanan sudah jarang sekali ditemui. Kedudukan mereka pun sudah tergantikan oleh makanan "modern", seperti donat, pizza, atau hamburger.

Dahulu, kudapan ini bisa dijumpai di pasar-pasar tradisional sehingga kerap dijuluki jajan pasar, jajanan yang dibeli dari pasar. Kini, makanan-makanan itu tidak mudah lagi ditemukan. Hanya di pasar tradisional tertentu masih dijajakan, seperti di Pasar Gede. Bila Anda sempat mengunjungi pasar berarsitektur indah ini, sempatkanlah mampir hingga ke bagian tengah pasar. Di jajaran oprokan yang terletak di gang kedua ini terdapat lapak jajan pasar Bu Sum yang menjual jajan pasar paling lengkap dibanding lapak sejenis di pasar lainnya.

Selain lima jenis makanan tadi, Bu Sum juga menawarkan getuk singkong, ketan item, ketan putih, pule gendhar, klepon, jadah blondo, cenil, dan tiwul. Tiwul bahkan dibedakan menjadi dua, yang dicampur gula pasir atau gula jawa.

Rasa jajan pasar ini sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata. Namun, saat gigi menggigit dan lidah merasai tekstur atau mencecap rasa berbagai jajan pasar ini, seperti ada rasa kangen yang terobati atau kepuasan bisa mencicipi makanan yang barangkali dalam beberapa tahun ke depan tinggal cerita.

Harganya pun murah meriah, hanya Rp 1.500-Rp 2.000 per bungkus. Isinya bisa satu jenis, beberapa, bahkan seluruh jenis jajanan sesuai pesanan pembeli yang lalu dibungkus daun pisang. Bu Sum juga melayani pesanan secara rutin dari bank atau hotel berbintang.
Bu Sum yang punya nama lengkap Suminem (43) akan melengkapi cita rasa jajan pasar ini dengan taburan parutan kelapa, juruh (cairan gula jawa), bubuk kedelai, atau gula halus, tergantung jenis jajanan.

Lapak Bu Sum buka pukul 06.30 dan baru tutup sekitar pukul 13.30 atau ketika dagangannya habis. Semua jenis jajan pasar ini dibuatnya sendiri mulai pukul 03.30. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan 20 kilogram singkong, 7 kg ketan item, dan 3,5 kg ketan putih.
Suminem mulai berjualan jajan pasar di Pasar Gede sejak usia 15 tahun. 

"Di sini iyup dan pembelinya orang-orang gede. Harapannya belanjanya banyak," ujar Suminem tentang alasannya memilih Pasar Gede sebagai tempat jualannya.

Awalnya, ia menjual lima jenis jajanan, lalu secara bertahap ia menambah varian makanan hingga kini lebih dari 10 jenis. 

1 comment: