Saturday 25 October 2014

TRANCAM DAN AYAM BU MAYAR

Menyantap sepiring nasi hangat plus trancam dan ayam goreng tepung selepas menempuh perjalanan yang cukup jauh sangatlah nikmat. Jika kebetulan Anda dalam perjalanan melintasi Kecamatan Cawas di Kabupaten Klaten, singgahlah di kios Trancam Ayam Goreng "Bu Mayar" di Pasar Cawas, Jalan Raya Masaran.

Trancam "Bu Mayar", yang dikelola pasangan suami istri Satini (60) dan Mayar Yarno Dihardjo (60), berupa potongan sayuran segar, seperti kacang panjang, kenikir, kemangi, mentimun, kol, wortel, dan tauge. Makanan yang komposisinya mirip urap itu kian mantap bersama sambal yang berbahan utama parutan kelapa berbumbu cabai ulek, bawang putih, dan kencur.

Sambal itu sekaligus menjadi sambal bagi ayam goreng berlulur tepung yang digoreng hingga kekuningan. Ayam gorengnya sangat renyah berbumbu garam, bawang putih, dan sedikit kunyit.

Hati-hati, menyantap paduan trancam dan ayam goreng tersebut. Bukan apa-apa, sajian itu benar-benar mengancam penikmatnya untuk nambah lagi dan lagi. Selain menu trancam dan ayam goreng yang menjadi andalan Warung Bu Mayar, Anda dapat pula memilih menu lainnya, seperti ayam bakar, lele goreng, pecel lele, opor ayam, rames telur, rames kikil, gudeg ayam bakar, dan bebek goreng.

Sebagai pelengkap, ada aneka minuman seperti kopi, teh, air jeruk, dan susu yang tersaji hangat dan dingin. Tidak ketinggalan soda gembira dan berbagai minuman ringan.
Sambil bersantap, pandang interior warung. Anda bakal melihat beberapa foto para tokoh yang pernah singgah mencicipi hasil racikan tangan Bu Mayar. Sebut saja Menteri Pertanian Anton Apriyantono dan Menteri Kehutanan MS Kaban.

Adalah Satini bersama sang suami, Mayar Yarno Dihardjo, pendiri warung makan itu pada tahun 1979. Warung tersebut buka setiap hari mulai pukul 06.00-17.00. Mereka hanya libur pada hari pertama hari raya Idul Fitri.

Untuk melayani pelanggan yang kian banyak, Satini alias Bu Mayar membuka cabang "Warung Bu Mayar" sejak tiga bulan lalu di Jalan By Pass, Mojayan, Klaten. Satini sendiri yang menangani langsung operasional di warung yang menyediakan lahan parkir seluas 800 meter persegi itu.

Untuk mempertahankan pelanggan, Bu Mayar selalu mengutamakan pelayanan, antara lain dengan mempertahankan rasa yang sudah dikenal serta sajian masakan yang selalu hangat.
"Tamu baru tiba dan memarkir kendaraannya, kami sudah menghidupkan kompor agar masakan cepat tersaji," kata Satini membuka sedikit rahasia suksesnya.

No comments:

Post a Comment